Pentingnya Pendidikan Bagi Wanita
Refleksi: Pentingnya Pendidikan bagi Seorang Wanita
Oleh : Yunia Haida
Ada pola pikir usang yang hingga hari ini masih tumbuh di tengah sebagian masyarakat kita: bahwa seorang perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi, karena ujung dari perjalanannya hanyalah kembali ke dapur. Ada anggapan bahwa menyekolahkan seorang anak perempuan hingga jenjang tinggi hanyalah pemborosan, terutama bila ia tidak berakhir di sebuah kantor atau gedung perusahaan.
Padahal, sejatinya, setiap manusia tanpa memandang gender mempunyai hak yang sama untuk menuntut ilmu. Pendidikan bukan semata soal jabatan atau gaji bulanan, tetapi soal memupuk nilai dan bekal hidup yang tidak lekang oleh waktu. Ilmu yang direngkuh oleh seorang wanita bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak-anak dan generasi yang tumbuh dari pangkuannya.
Kita bisa bercermin dari negara dengan warisan Islam yang kuat, seperti Turki. Di sana, wanita-wanita tumbuh dengan semangat tinggi untuk meraih ilmu, bukan semata untuk mengejar pekerjaan, tetapi juga untuk memperkaya jiwa dan mempersiapkan perannya sebagai ibu. Mereka memahami bahwa ilmu bukan hanya untuk gengsi, tetapi untuk membangun generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Bahkan dalam ajaran Islam sendiri, menuntut ilmu itu diwajibkan bagi siapa pun, laki‑laki maupun perempuan.
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa gen ibu membawa pengaruh signifikan bagi tingkat kecerdasan anak dibandingkan gen ayah. Maka, betapa vital peran seorang ibu yang berilmu bagi masa depan putra‑putrinya. Seorang ibu yang kaya dengan pengetahuan dan nilai‑nilai agama dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil dari anaknya dengan penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan kearifan.
Janganlah kita terus terbelenggu pola pikir sempit dan paranoid dalam menilai peran perempuan. Seorang wanita yang tumbuh dengan ilmu dan keimanan bukanlah beban bagi siapa pun, tetapi pondasi bagi sebuah peradaban yang tumbuh dengan kesadaran dan kasih sayang.
Pada akhirnya, bukan soal di mana seorang perempuan berada: di rumah, di kantor, atau di sekolah. Yang terpenting adalah dia membawa nilai dari ilmu yang dia genggam erat. Agar, ketika seorang anak memandang ibunya dengan tatapan penuh tanya, sang ibu dapat menjawab dengan penuh keyakinan dan makna.
Karena dari rahim dan tangan seorang ibu yang berilmu, lahirlah generasi yang membawa perubahan bagi dunia.
Pesan untuk para perempuan:
Belajarlah setinggi yang engkau bisa, bukan untuk menjadikanmu lebih dari siapa pun, tetapi untuk menjadikanmu lebih siap, lebih bijak, dan lebih kuat dalam menjawab panggilan Allah atas hidupmu dan keluargamu kelak.
Karena seorang wanita yang berilmu dan berakhlak mulia adalah anugerah bagi rumah tangganya, bagi negerinya, dan bagi umat manusia.
Wanita yang berilmu adalah pelita dalam rumahnya. Tulisan ini mengingatkan: dapur, kasur, dan sumur tak cukup jika kepala kosong dan hati hampa
BalasHapusSaya setuju.Perempuan yang berilmu tidak hanya berperan dalam urusan rumah tangga, tapi juga mampu menjadi pengarah, pendidik pertama bagi anak-anak, dan bahkan penggerak perubahan dalam masyarakat. Ilmu memberi daya, hati yang terisi memberi arah. Sudah saatnya perempuan diberi ruang untuk berkembang secara intelektual, emosional, dan spiritual.
BalasHapus